Selasa, 03 April 2012

Konsep Keperilakuan Psikologi dan Psikologi Sosial

BAB III
Konsep Keperilakuan Psikologi dan Psikologi Sosial
A.    Sikap
Sikap adalah suatu hal yang mempelajari seluruh tendensi tindakan, baik yang menguntungkan maupun yang kurang menguntungkan, tujuan manusia, objek, gagasan, atau situasi.
            Sikap bukanlah perilaku, namun sikap menghadirkan suatu kesiapsiagaan untuk tindakan yang mengarah pada perilaku. Oleh karena itu sikap merupakan wahana dalam membimbing perilaku. Sikap tidak sama dengan nilai, tetapi keduanya saling berhubungan.
·         Komponen sikap
Sikap disusun oleh komponen teori, emosional, dan perilaku. Komponen teori terdiri atas gagasan, persepsi, dan kepercayaan seseorang mengenai penolakan sikap. Komponen emosional atau afektif mengacu pada perasaan seseorang yang mengarah pada objek sikap, sedangkan komponen perilaku mengacu pada bagaimana satu kekuatan bereaksi terhadap objek sikap.
·         Fungsi sikap
Sikap memiliki empat fungsi utama :
o   Pemahaman
o   Kebutuhan akan kepuasan
o   Defensive ego, dan
o   Ungkapan nilai.
·         Sikap dan konsistensi
Umumnya riset telah menyimpulkan bahwa orang-orang mengusahakan konsistensi antara sikap-sikapnya serta antara sikap dan perilakunya. Ini berarti bahwa individu-individu berusaha untuk menghubungkan sikap-sikap mereka sehingga mereka keliahatan rasional dan konsisten.
·         Formasi sikap dan perubahan
Sikap dibentuk berdasarkan karakter faktor psikologis, faktor pribadi, dan faktor sosial. Faktor psikologis dan faktor genetic dapat menciptakan suatu kecenderungan yang mengarah peda pengembangan sikap tertentu.
B.     Beberapa Teori Terkait dengan Sikap
·         Teori perubahan sikap
Perlu diingat bahwa sikap dapat berubah tanpa tanpa dibentuk. Misalnya saja, jika seseorang terpapar informasi baru mengenai suatu objek, perubahan sikap dapat saja dihasilkan.
·         Teori pertimbangan sosial
Teori prtimbangan sosial ini merupakan suatau hasil perubahan mengenai bagaimana orang-orang merasa menjadi suatu objek dan bukannya hasil perubahan dalam mempercayai suatu objek.
·         Konsistensi dan teori perselisihan
Teori ini menekankan pada pentingnya kepercayaan dan gagasan masyarakat. Teori ini memandang perubahan sikap sebagai hal yang masuk akal dan merupakan proses yang mencerminkan orang-orang yang dibuat untuk menyadari inkonsistensi antara sikap dan perilaku mereka, sehingga mereka termotivasi untuk mengoreksi inkonsistensi tersebut dengan mengubah sikap maupun perilakunya kearah yang lebih baik.
·         Teori disonansi kognitif
Leon Festinger pada tahun 1950-an mengemukakan teori disonansi kognitif. Teori ini menjelaskan hubungan antara sikap dan perilaku. Disonansi dalam hal ini berarti adanya sesuatu inkonsistensi. Disonansi kognitif mengacu pada setiap inkonsistensi yang dipersepsikan oleh seseorang terhadap dua atau lebih sikapnya, atau terhadap perilaku dengan sikapnya.
·         Teori persepsi diri
Teori persepsi diri ini menganggap bahwa orang-orang mengembangkan sikap berdasarkan bagaimana mereka mengamati dan menginprestasikan perilaku mereka sendiri.
·         Teori motivasi dan aplikasi
Terdapat keyakinan bahwa perilaku manusia ditimbulkan oleh adanya motivasi. Dengan demikian, ada sesuatu yang mendorong (memotivasi) seseorang untuk berbuat sesuatu.
·         Teori motivasi awal
Tiga teori spesifik dirumuskan selama kurun waktu ini, meskipun diserang dengan keras dan saat ini validitasnya dipertanyakan. Ketiga teori ini adalah hierarki (anak tangga) kebutuhan, teori x dan y, teori motivasi hygiene.
·         Teori prestasi
Dalam riset, McClelland menemukan bahwa uang tidak begitu penting peranannya dalam meningkatkan prestasi kerja bagi mereka yang memiliki kebutuhan prestasi yang tinggi. Orang yang memeiliki kebutuhanprestasi yang rendah tidak akan berprestasi baik dengam maupun tanpa insentif keuangan.
·         Teori motivasi
Faktor moyivasi meliputi prestasi, pengakuan, tantangan  pekerjaan, promosi, dan tanggung jawab.
·         Teori keadilan
Teori keadilan secara umum merupakan bentuk dasar dari konsep pertukaran hubungan sosial.
·         Teori ERG (existence, relatedness, growth)
Menganggap bahw kebutuhan manusia memiliki tiga hierarki kebutuhan, yaitu kebutuhan akan eksistensi, keterikatan, dan pertumbuhan.
·         Teori harapan
Ide dasar teori ini adalah bahwa motivasi ditentukan oleh hasil yang diharapkan akan diperoleh seseorang sebagai akibat dari tindakannya.
·         Teori penguatan
Teori ini mengemukakan bahwa perilaku merupakan fungsi dari akibat yang berkaitan dengan perilaku tersebut.
·         Teori penetapan tujuan
Kkonsep dasar dari teori ini adalah bahwa karyawan yang mwmahami tujuan akan terpengaruh perilaku kerjanya.
·         Teori atribusi
Teori ini diterapkan dengan menggunakan variable tempat pengendalian.
·         Teori agensi
Teori ini mendasarkan pada teori ekonomi. Dari sudut pandang teori agensi, principal membawahi agen untuk melaksanakan kinerja yang efisien.
·         Pendekatan dyadic
Pendekatan tersebut menyatakan bahwa ada dua pihak, yaitu atasan dan bawahan, yang berperan dalam proses evaluasi kerja.
C.     Persepsi
Persepai adalah bagaimana orang-orang melihat atau menginterprestasikan peristiwa, objek, serta manusia. Orang-orang bertindak atas dasar persepai mereka dengan mengabaikan apakah persepsi itu mencerminkan kenyataan yang sebenarnya.
·         Rangsangan fisik vs kecenderungan individu
Rangsangan fisik adalah input yang berhubungan dengan perasaan seperti penglihatan dan sentuhan. Kecenderungan individu meliputi alasan, kebutuhan, sikap, pelajaran dari masa lalu, dan harapan.
·         Pilihan, organisasi dan penafsiran rangsangan
Persepsi sebagaimana tersebut diatas, adalah proses dalam pemilihan, pengorganisasian, dan penginterprestaian rangsangan.
·         Keterkaitan persepsi bagi para akuntan
Dalam pengambilan keputusan karyawan, para menejer harus sensitive terhadap kemungkinan bahwa keputusan mereka menjadi bias dalam hubungannya dengan kesan pertama.
·         Persepsi orang: membuat penilaian mengenai orng lain
Ada tiga fktor penentuannya yaitu, kekhusuan, konsesnsus, konsistensi.
D.    Nilai
Nilai secara mendasar dinyatakan sebagai “suatu modus perilaku atau keadaan akhir dan eksistensi yang khas dan lebih disukai secara pribadi atau sosial bila dibandingkan dengan suatu modus perilaku atau keadaan akhir yang berlawanan.”
·         Arti penting nilai
Nilai dinyatakan penting karena nilai meletakkan dasar untuk memahami sikap serta motivasi, dank arena nilai mempengaruhi persepsi manusia.
·         Nilai dan dilemma etika
Kesempatan dapat dilihat sebagai suatu standar etika yang diharapkan, dimana dapat dilihat setiap perubahan perilaku didala organisasi profesi itu sendiri serta setiap perubahan perilaku yang diharapkan dari yang lainnya
E.     Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses dimana perilaku baru diperlukan. Pembelajaran terjadi sebagai hasil dari motivasi, pengalaman, dan pengulangan dalam merespon situasi.
·         Pengondisian keadaan klasik
Pengondisian klasik dapat digunakan untuk menjelaskan mengapa dongeng-dongeng dan cerita-cerita rakyat sering membawa kenangan yang menyenagkan dari masa kanak-kanak.
·         Pengondisian operant
Pengondisian operant menyatakan bahwa perilaku merupakan suatu fungsi dari konsekuensi-konsekuensi.
·         Pembelajaran sosial
Teori ini mengakui eksistensi pembelajaran observasional dan pentingnya persepsi dalam belajar.
F.      Kepribadian
Kepribadian adalah inti sari dari perbedaan individu. Kepribadian cenderung bersifat konsisten dan kronis.
·         Penentu kepribadian
Kepribadian seorang dewasa umumnya dianggap terbentuk dari :
o   Keturunan
o   Lingkungan
o   Situasi



Tidak ada komentar:

Posting Komentar