TugasMandiri Dosen Pembimbing
Akuntansi Keperilakuan Anna Nurlita, SE,MSi
Interprestasi
Keperilakuan pada Desentralisasi
DISUSUN OLEH ;
Irma Yuni
NIM: 10973005678
JURUSAN
AKUNTANSI S1
FAKULTAS
EKONOMI DAN ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SULTAN SYARIF KASIM
PEKANBARU
2012
Interprestasi
Keperilakuan pada Desentralisasi
Arti
dari Desentralisasi
Istilah
desentralisasi digunakan dalam sjumlah besar literature yang beragam. Dengan
demikian, istilah ini memiliki arti berbeda bagi orang yang berbeda. Dalam hal
ini desentralisasi dibahas hanya dalam konteks perusahaan bisnis yang mempunyai
beberapa arti. Definisi yang paling popular dari desentralisasi adalah definisi
yang diberikan oleh H.A Simon :
“suatu
organisasi administrative adalah tersentralisasi sejauh keputusan dibuat pada
tingkatan yang relative tinggi dalam organisasi tersebut; terdesentralisasi
sejauh keputusan itu diselegasikan oleh manajemen puncak kepada tingkatan
wewenang eksekutif yang lebih rendah”.
Sementara
dalam teori definisi di atas adalah sangat jelas, dalam praktiknya, definisi
ini sulit untuk diterapkan. Hal ini terutama disebabkan karena konsep mengenai
keputusan yang dapat diidentifikasikan merupakan suatu konsep yang samar-samar.
Lingkup
sebagai Faktor Penentu Desentralisasi
Suatu
pembahasan umum mengenai alasan-alasan dibutuhkannya desentralisasi mencakup
hal-hal berikut ini :
1. Desentralisasi
membebaskan manajemen puncak untuk focus kepada keputusan-keputusan strategi
jangka panjang dan bukannya terlibat dalam keputusan-keputusan operasi.
2. Desentralisasi
memungkinkan organisasi untuk memberikan resons secara cepat dan efektif
terhadap masalah, karena mereka yang berada paling dekat dengan suatu masalah
(manajer local) memiliki informasi yang paling baik dan oleh sebab itu dapat
memberikan respos lebih baik terhadap kebutuhan-kebutuhan local.
3. System
yang tersentralisasi tidak mampu menangani semua informasi rumit yang
diperlukan untuk membuat keputusan yang optimal.
4. Desentralisasi
menyediakan dasar pelatihan yang baik bagi manajemen puncak masa depan.
5. Desentralisasi
memenuhi kebutuhan akan otonomi dan dengan demikian merupakan suatu alat
motivasional yang kuat bagi para manajer.
Landasan
teoritis dan empiris yang paling komprehensif untuk memahami desentralisasi
diberikan oleh Chandler dalam dua karya besar. Pertama, strategi and structure (1962), menyatakan bahwa struktur suatu
perusahaan merupakan tanggapan terhadap strateginya. Kedua, the visible hand (1977), menyediakan
suatu survey historis yang mendukung dalil diatas.
Fitur utama dari
struktur organisasi divisional bagi Chandler adalah desentralisasi.
Desentralisasi yang memungkinkan perusahaan mengatasi masalah-masalah
koordinasi dengan cara mendelegasikan keputusan-keputusan operasional ketingkat
yang lebih rendah.
Tesis dasar
Chandler mengenai hubungan antara lingkungan, strategi, dan struktur diterima
secara luas sebagai penjelasan dari desentralisasi dan telah menjadi dasar bagi
banyak riset berikutnya.
Memilih suatu Struktur
Pilihan atas
struktur desentralisasi yang sesuai membutuhkan dua keputusan inti, yaitu : 1)
bagaimana membagi tugas/keputusan dalam suatu organisasi, dan 2) system
akuntanbilitas seperti apa yang sebaiknya diterapkan sebagai sumber daya yang
digunakan dalam melaksanakan berbagai tugas/keputusan.
1. Pembagian
tugas/keputusan
Komplikasi
tambahan dalam membagi tugas/keputusan pada kebanyakan organisasi besar adalah
penyebaran geografis dari unit-unitnya. Geografi menambah masalah koordinasi,
terutama ketika unit-unit tersebut melewati batas-batas Negara. Perusahaan
sekarang harus diatur berdasarkan wilayah, dimana setiap wilayah memiliki
organisasi fungsional atau produk yang lebih lanjut. Suatu masalah yang sulit timbul
ketika hanya ada beberapa produk saja dari banyak produk perusahaan tersebtu
yang dijual diberbagai wilayah. Dalam situasi semacam itu, organisasi
dihadapkan pada pilihan yang sulit antara menduplikasikan divisi produknya
disemua wilayah atau menggunakan divisi geografis untuk seluruh produknya.
2. Merencanakan
akuntanbilitas sumber daya
Langkah
kedua dalam memilih suatu struktur adalah merencanakan suatu system yang sesuai
untuk akuntanbilitas sumber daya pada berbagai sub unit fungsional, produk,
atau wilayah. Biasanya, suatu struktur akuntanbilitas sumber daya mengikuti
logika dari distribusi fisik aktivitas dan keputusan yang dicapai oleh penciptaan
subunit. Empat jenis unit akuntansi sumber daya yang dikenal dalam literature
terdiri atas : pusat biaya, pusat pendapatan, pusat laba, dan pusat investasi.
Pengembangan Anggaran Dasar
1) Pendelegasian
aktivitas
Dalam
teori, system terdesentralisasi penuh akan mendelegasikan seluruh aktivitas
yang dapat dipisahkan kepada subunit, dengan hanya sedikit atau tidak sama
sekali peran dari manajemen sentral.
2) Menetapkan
norma-norma keperilakuan
Norma-norma
keperilakuan yang paling penting adalah sosialisasi,
spesialisasi, standarsisasi, dan formalisasi.
3) Klasifikasi
hubungan antarunit
Anggaran
dasar yang baik juga memberikan peraturan-peraturan dasar untuk mengelola
pertukaran antarunit. Pertukaran ini adalah perlu ketika subunit-subunit saling
bergantung satu sama lain untuk input atau output.
4) Pendekatan
kompetitif vesrsus kolaboratif
Pendekatan kompetitif, mengandalkan
pada mekanisme pasar dan mensubsitusi pasar internal yang fiktif dengan pasar
eksternal. Pendekatan kolaboratif, menekankan
pada keanggotaan organisasional dan mendorong individu untuk bekerja sebagai
satu tim dengan menggunakan aturan, penghargaan, dan nilai yang sesuai.
5) Faktor-faktor
yang mempengaruhi pilihan
a. Tersedianya
pasar eksternal
b. Saling
ketergantungan yang strategis
c. Ketidaklengkapan
harga
d. Tersedianya
opsi untuk keluar
6) Desentralisasi
dan penentu harga transfer
Harga
transfer mendukung dan mendorong jenis-jenis perilaku tertentu dalam
organisasi.
7) Jenis-jeins
harga transfer
a. Harga
pasar
b. Harga
biaya plus
c. Biaya
variable
d. Harga
yang dinegoisasikan
e. Harga
yang diputuskan atau diperintahkan
8) Harga
transfer dan anggaran dasar desentralisasi
Bagian ini menyatakan bahwa elemen utama dari
desentralisasi adalah kebutuhan untuk mengembangkan anggaran dasar yang sesuai.
Anggaran dasar yang semacam itu harus memutuskan aktivitas dan keputusan
manakah yang akan dibuat oleh kantor pusat dan manakah yang akan didelegasikan
kepadaunit-unit individual.
Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja
Atribut-atribut
dari ukuran-ukuran kinerja yang kemungkinan besar akan mengarah pada
keselarasan tujuan adalah :
a) Kontrolabilitas
Dianggap dinginkan
karena kontrolabilitas mengeluarkan aspek-aspek kinerja yang tidak dapat
dikendalikan oleh seorang manajer dari pengukuran.
b) Kelengkapan
Mengacu pada tingkat
sejauh mana suatu ukuran dapat mencakup semua dimensi kinerja yang relevan.
c) Pemisahan
aktivitas dan evaluasi manajerial
Dirancang untuk membedakan daya
tarik ekonomi dari suatu aktivitas denga cara aktivitas tersebut dikelola.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar